Upacara pelantikan merupakan serangkaian upacara dalam rangka memberikan pengakuan dan pengesahan terhadap seorang pramuka atas prestasi yang dicapainya. Upacara pelantikan bertujuan agar para pramuka yang dilantik mendapat kesan yang mendalam dan membuka hatinya untuk dapat menerima pengaruh pembinanya dalam upaya membentuk manusia yang berkepribadian, berbudi pekerti luhur, bertakwa kepada Tuhan YME, peduli pada: tanah air, bangsa, masyarakat, alam lingkungan serta peduli pada dirinya sendiri dengan berpedoman pada satya dan darma pramuka.smk airlannga memiliki gugus depan 04-049 04 – 050 dengan ambalan Airlangga – Ratu Sima.
Langkah-langkah proses pelantikan Setelah menyelesaikan tugas dan kewajiban (menyelesaikan SKU, SKK, SPG dan lainya) dengan baik, para pramuka masih merasa perlu berusaha agar prestasinya tersebut mendapat pengakuan dan pengesahan dari lingkungannya, dengan melewati upacara pelantik-an.
Hal-hal yang dilakukan dalam proses pelantikan sebagai berikut:
a. Persiapan
1) Persiapan mental.
yang dimaksud dengan persiapan mental ialah mempersiapkan peserta didik agar dengan sukarela mau mengucapkan janji/satya pramuka, serta dengan sepenuh hati rela mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2) Persiapan fisik.
Bagi pramuka yang dilantik memerlukan persiapan fisik yang prima karena dimungkinkan ia akan menunggu dan berdiri lama, sebagai bagian dari pendidikan kesabaran.
3) Persiapan peralatan ialah persiapan peralatan pelantikan: bendera merah putih, standar bendera, tanda-tanda pelantikan/ TKU, TKK, TPG dan alat-alat penunjang lainnya.
b. Pelaksanaan pelantikan.
Hal-hal prinsip yang dilakukan dalam upacara pelantikan, antara lain ialah:
1) adanya bendera merah putih sebagai bendera pelantikan berfungsi sebagai media untuk menanamkan jiwa : kebangsaan cinta tanah air, patriotisme, persatuan dan kesatuan bangsa.
2) wawancara antara pembina dengan yang akan dilantik untuk menanamkan komitmennya terhadap kepramukaan, kemasyarakatan, kemandirian, percaya diri, kepemimpinan dan ketakwaannya kepada Tuhan YME.
3) pengucapan satya pramuka secara sukarela oleh calon.
4) tata urutan acara yang rapi serta formasi barisan sesuai dengan golongannya.
5) dilaksanakan dalam suasana hikmat
6) adanya doa untuk memberikan kekuatan batin kepada yang dilantik.
Variasi tata upacara pelantikan dapat dilaksanakan sebagai bagian dari pengembangan kiasan dasar, dengan catatan tidak mengaburkan makna pelantikan yang ada. Susunan acara dan formasi barisan pelantikan disesuaikan dengan perkembangan dan penggolongan peserta didik, diatur dalam PP Kwarnas No. 178 tahun 1979, tentang Petunjuk Penyelengaaraan Upacara dalam Gerakan Pramuka.
Macam-macam Upacara pelantikan :
a. Upacara Penerimaan Anggota.
b. Upacara Kenaikan Tingkat.
c. Upacara Pindah Golongan.
d. Upacara Penyematan TKK.
e. Upacara Penyematan TPG.
f. Upacara Pemberian Penghargaan.
Upacara Pelantikan Pramuka Penggalang :
a. Pelantikan calon Pramuka Penggalang menjadi Pramuka Penggalang, dilakukan setelah upacara pembukaan latihan dengan urutan acara sebagai berikut :
1) Calon Penggalang (telah menyelesaikan SKU Penggalang Ramu) diantar Pemimpin Regunya kehadapaan Pembina penggalang, selajutnya Pemimpin regu kembali ke tempat.
2) Para Pramuka Penggalang yang sudah dilantik maju satu langkah.
3) Pembina mengadakan tanya jawab dengan calon tentang SKU yang telah diselesaikan.
4) Calon yang akan dilantik berdoa diikuti oleh anggota pasukan dipimpin Pratama.
5) Sang Merah Putih (sebagai bendera pelantikan yang terikat di tongkat bendera setinggi atau sepanjang 2,5 meter), dibawa oleh petugas ke sebelah kanan depan dari pembina; semua anggota pasukan memberi penghormatan dibawah pimpinan Pratama.
6) Calon secara sukarela mengucapkan janji Tri Satya dengan tangan kanan memegang ujung Sang Merah Putih dan ditempelkan di dada sebelah kiri.
Pada waktu ucapan janji dikumandangkan semua anggota Pasukan mengadakan penghormatan di bawah pimpinan Pratama.
8) Pratama memberi ucapan selamat dengan berjabat tangan, diikuti oleh semua anggota pasukan.
9) Pemimpin Regu menjemput anggotanya yang baru dilantik
10) Pembina menyerahkan pasukan kepada Pratama untuk meneruskan acara latihan.
11) Pratama memimpin penghormatan pasukan kepada Pembina penggalang.
b. Upacara kenaikan tingkat dari Penggalang Ramu ke Penggalang Rakit dan dari Penggalang Rakit ke Penggalang Terap; serta upacara penyematan TKK.
1) Prosesnya sama dengan pelantikan penggalang ramu, bedanya hanya, sebelum penyematan TKU Penggalang Rakit, TKU Penggalang Ramu dilepas dulu; dan sebelum penyematan TKU Penggalang Terap TKU Penggalang Rakit dilepas dulu.
2) Proses penyematan TKK sama juga dengan proses pelantikan kenaikan tingkat, bedanya hanya pada saat penyematan TKK baru, TKK lama tidak perlu dilepas.
c. Upacara pindah golongan dari Pramuka Penggalang yang berusia 16 tahun ke Pramuka Penegak, sbb:
1) Dilaksanakan dalam rangkaian upacara pembukaan latihan Pasukan Penggalang dan Upacara Pembukaan latihan Ambalan Penegak.
2) Penggalang yang akan pindah golongan mengambil tempat berhadapan dengan Pembina.
3) Nasihat dan penjelasan Pembina bahwa kepindahannya semata-mata karena usianya sudah mencapai 16 tahun dan perkembangan jiwanya sudah tidak sesuai lagi dengan jiwa Penggalang.
4) Penggalang yang akan pindah golongan minta diri pamitan kepada saudara-saudaranya di pasukan Penggalang.
5) Pembina menggantar Penggalang yang bersangkutan ke ambalan Penegak.
6) Serah terima anggota antara Pembina Penggalang dengan pembina Penegak.
7) Pembina Penggalang kembali ke pasukan untuk melanjutkan acara latihan yang sudah dipersiapkan.
8) Acara penerimaan di ambalan Penegak disesuaikan dengan adat ambalan yang berlaku.
Misalnya dilakukan sebagai berikut:
* Formasi ambalan dirubah menjadi setengah lingkaran, Penggalang yang mau pindah golongan menempati pusat lingkaran menghadap para Penegak.
* Tanya jawab dilakukan antara Pramuka Penegak dengan Penggalang untuk menyakinkan keinginannya menjadi Pramuka Penegak
* Penggalang tersebut diterima sebagai tamu Ambalan, dan diserahkan kepada Pemimpin Sangga yang bisa menampungnya.
* Pembina Penegak menyerahkan ambalan kepada Pradana untuk menlanjutkan kegiatan.
* Selama berstatus sebagai Tamu Ambalan yang bersangkutan masih memakai seragam Penggalang.
Upacara pelantikan yang dilaksanakan dengan tertib khidmat akan dapat membuka hati yang bersangkutan dan pada saat itu Pembina dapat memanfaatkan peristiwa tersebut sebagai media untuk mendidik ketahanan spiritual, pisik, intelektual, emosional dan sosial.